Rumah Tahfidz Al-Maa'uun

 ALMAUN.ID – Bendahara Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Marpuji Ali resmikan gedung 3 Rumah Tahfidz Baitul Arqom, Boyolali. Marpuji berpesan supaya santri tidak hanya menghafal tapi juga mengembangkan praktik sosial dari hafalan.


Hal itu disampaikan Sekretaris PP Muhammadiyah ini dalam tausiyah pada Ahad (27/8) beberapa sebelum peresmian gedung. Marpuji Ali mengingatkan agar santri tidak cukup berhenti pada level menghafal saja, tetapi pengkajian dan pendalaman ayat-ayat Al-Qur’an juga sangat penting.


“Terakhir, jangan cukup berhenti sampai pada level menghafal saja, pengkajian dan pendalaman ayat-ayat Al-Quran juga sangat penting bahkan potensi-potensi lain juga perlu dikembangan,” ungkap Marpuji.


Dalam tausiyahnya, Marpuji Ali mengutip Q.S. Al-Kahfi ayat 46 dan mengajak hadirin agar memiliki baqiyat as-sholihat dengan mensupport ma’had tahfidz ini sesuai dengan kemampuan masing-masing yaitu mensupport dengan rizkinya, dengan pemikirannya, ataupun dengan tenaganya.


MateriTerkait

Kiai Saad Ibrahim Resmikan Masjid At Tanwir SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen Senilai 2 Miliar Rupiah

Unisa Bandung Beri Beasiswa Keperawatan Bagi Pelajar Asal Palestina

Berdasarkan Kalender Hijriah Global Tunggal 1 Shafar 1446 H Jatuh pada Senin 5 Agustus 2024

 

“Muhammadiyah itu satu, didalamnya ada kamar kamar, ada kamar universitas muhammadiyah, ada kamar ma’had tahfidz, ada kamar-kamar yang lain. Masing-masing kamar harus menjalin komunikasi dan kerjasama dengan baik agar semakin berkembang dan solid,” jelas Marpuji. 


Selain Marpuji Ali, acara yang diselenggarakan di Cemoro, Ketitang, Nogosari, Boyolali, Jawa Tengah juga dihadiri oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Busyro Muqoddas, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Boyolali Nurohim, jajaran Pimpinan Cabang Muhammadiyah Nogosari, serta Estu Dwi Saputro selaku Mudzir RTBA dan wali santri wisuda tahfidz serta masyarakat setempat.


Nurohim selaku perwakilan dari PDM Boyolali mengingatkan agar jangan bangga dengan lembaga tahfidz yang gratis dan mengandalkan infaq dari donatur walaupun itu tidak salah. Akan tetapi lembaga tahfidz juga harus punya kemandirian ekonomi yang mapan sehingga akan mudah untuk melakukan pengembangan-pengembangan baik infrastrukturnya maupun SDM-nya.


Nurohim juga menjelaskan tantangan RTBA kedepan adalah bagaimana wajah RTBA 10 tahun mendatang. “Jika dalam 10 tahun kedepan animo rumah tahfidz semakin meningkat, lalu apa yang membedakan Rumah Tahfidz ini dengan Lembaga-Lembaga tahfidz lain. Itu yang perlu diperhatikan,” jelasnya.


Sementara itu Estu Dwi Saputro dalam sambutannya mengatakan bahwa wisuda tahfidz menjadi agenda tahunan dan tahun ini merupakan wisuda periode ke-4. Selain itu, beliau juga mengatakan bahwa peresmian gedung 3 akan menjadi tempat pengembangan ekonomi mandiri Rumah Tahfidz sekaligus lantai 2 akan menjadi ruang kelas pembelajaran untuk santri RTBA.


“Oleh karena itu, saya mengajak kepada yang hadir untuk turut merawat amal usaha muhammadiyah ini, sesuai dengan kemampuan masing-masing,” ujarnya.


Acara dilanjutkan dengan prosesi wisuda tahfidz dengan ditandai dengan pemberian Samir dan sertifikat kepada para wisudawan/ti. Kemudian dilanjutkan penandatanganan prasasti dan tausiyah oleh Marpuji Ali selaku PP Muhammadiyah.


Perlu diketahui Rumah Tahfidz Baitul Arqom ini memiliki dua program utama yaitu Program Tahfidz Mukim dan Program Tahfidz Sore. Wisuda periode ini adalah santri dari Program Tahfidz Santri Sore dengan capaian hafalan rata-rata juz 27-30 yang berjumlah 20 santri. 


Sedangkan Program Tahfidz Santri Mukim merupakan Program Boarding yang bekerjasama dengan MTs Muhammadiyah 03 Nogosari dan capaian hafalan santri paling banyak 15 juz dalam 3 tahun.



This Is The Newest Post
This Is The Oldest Page

1 comment